
Ketika daun enggan bersemayam pada ranting
Begitu pula mencintaimu
yang syarat akan keraguan
tak terabaikan
Sayang
Ragaku dekat dengan jiwamu
Jiwaku semakin paham
Takkan bisa memiliki ragamu
Akal hanya menengadah
Bahwa itu semu belaka
Tersentak
Bimbang menoreh memar
Dilema membekas luka
Kamu
Adalah syarat atas keyakinanku
Untuk mencintaimu
Aku
Pelangimu yang enggan menitih di awan petang
Kamu
Bintang bercahaya terang di hatiku
Hanya untuk sebatas merangkul malam
Cinta ku
Tenggelam pada asmaramu
Hati ku
Hanyut akan arus dekapanmu
Air mata
mengiringi kepedihan kita
Ternyata
Hanya sebatas arah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar